Kelompok Master Mind (KMM) “Lintas” sebagai wadah curhat bisnis sudah berjalan selama satu tahun di bulan Oktober 2012 ini.
Anggota KMM “Lintas” berjumlah 5 orang : Yumono Labdo owner Vanya Butik, Satriyo owner Medogh, Arnold partner Inna Transport, Seta PM owner Divren, serta saya.
Pertemuan KMM “Lintas” edisi Oktober 2012 mengusung tema salah satu Agenda penting Komunitas Bisnis TDA (Tangan Di Atas) Jogja, yakni Kelompok Mentoring Bisnis (KMB).
Meskipun secara pribadi sudah beberapa kali melaksanakan mentoring bisnis, namun eksekusinya belum terstruktur dan masih bersifat kasus per kasus.
Diskusi KMB di forum KMM tersebut langsung menginspirasi perlunya silabus poin-poin penting di dalam aktivitas Mentoring Bisnis.
Ternyata membuat Silabus Mentoring Bisnis (SMB) yang runut dan mudah diaplikasikan cukup rumit juga, maklum latar belakang edukasi dan kompetensi akademis yang saya miliki tidak menunjang… hehehe… 🙂
Akhirnya SMB yang dihasilkan jauh dari ilmiah, malah bisa dikatakan “ndeso”, lha wong disusun berdasarkan pengalaman mengembangkan bisnis Betiga Klaten, perusahaan yang notabene dikelola secara konservatif dan sering keluar dari pakem bisnis.
Well, pada intinya VISI mentoring bisnis diselaraskan dengan konsep GROW (Goal, Reality, Opportunity, Will), yang dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
Setiap individu yang ingin bisnisnya “naik kelas” mesti mempunyai keinginan/niat (WILL) yang kuat, untuk menangkap peluang bisnis (OPPORTUNITY) yang feasible, dan dikelola berdasarkan realitas (REALITY) kemampuan diri, untuk menggapai impian (GOAL).
Sedangkan MISI mentoring bisnis berpijak pada pilar utama Perusahaan, yakni :
Marketing, Produksi/Operasional, Finansial, Sumber Daya Manusia (SDM).
Mentoring bisnis juga mencakup bagaimana membangun karakter wirausaha sejati, yang berkaitan erat dengan :
Integritas, Tangguh, menjunjung tinggi Komitmen, Leadership yang kuat, Kreatif, Inovatif, Open Mind, mengedepankan Empati, Humble, dll.
Salah satu tujuan mentoring bisnis, kelak setiap wirausaha akan cerdas di bidang :
Finansial, Perpajakan, serta Legal, yang pastinya akan memuluskan setiap langkah bisnis “naik kelas”.
Last but not least, mentoring bisnis juga akan mendiagnosis “kesehatan” Perusahaan dengan menggunakan instrumen dan parameter : Analisa SWOT, Business Plan, Legalitas Perusahaan, dll.
Sedulur kinasih… Apakah anda sudah mempunyai Mentor Bisnis ??
Mentoring is worth gold – I myself have had an excellent mentor in dawn of time and has since been a mentor for young people who deserved a “kick”… 🙂
Love your quote ” ..and has since been a mentor for young people who deserved a “kick”.. ”
Sorry Drake, this post in Indonesian.. but two thumbs up for your “great effort “… BIG HUGS my friend.. 🙂
emang yang namanya bangun bisnis tuh ribet dan rumit tapi jauh lebih fun daripada kerja kantoran hehehee alhamdulillah punya beberapa mentor bisnis sesuai bidang mereka dalam hal marketing, financial dan banking. kapan kapan saya diajak dong kalo mau kumpal-kumpul 😆
Seneng baca quote “…emang yang namanya bangun bisnis tuh ribet dan rumit tapi jauh lebih fun daripada kerja kantoran.. ”
(Doeloe pernah “kerja kantoran” ?? *sama dunk..heheh..*)
Tinggal di Jogja to mbak ? Hayuk aja kalo ingin ngerumpi bareng.. 🙂
Matur nuwun.
keren….yuk kita praktekin bareng2 semoga naik kelas bersama
Siapp mas bro… 🙂